KUPAL
KUPAL
Pada zaman pemerintahan kolonial Belanda di sekitar lapangan (alun-alun) Dwi Warna Barabai terdapat sebuah gazebo, orang Barabai dahulu menyebutnya “KUPAL” diambil dari kata “KOEPEL” dalam bahasa Belanda yang berarti “kubah”, penamaan demikian dikarenakan bangunannya yang berbentuk seperti kubah persegi enam tetapi tidak mempunyai dinding.
Di kala itu “KUPAL” berfungsi sebagai tempat pertunjukan musik (Muziektent dalam bahasa Belanda), hal tersebut terus berlangsung hingga awal tahun 1970an. Dahulu apabila ada pertandingan resmi sepak bola, para musisi disiapkan di atas “KUPAL”, tatkala terjadi gol maka para musisi akan melantunkan lagu “Halo-Halo Bandung” dalam bentuk instrument.
Pada tahun 1970an kabupaten Hulu Sungai Tengah ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat provinsi Kalimantan Selatan. Untuk menyukseskan acara perhelatan akbar tersebut maka pemerintah daerah membangun sebuah panggung musaqah tepat dibelakang bangunan KUPAL. Tak ayal lagi KUPAL pun dirobohkan, kemudian di bekas lokasi tempat KUPAL dahulu berdiri dibangun sebuah kolam "Air Mancur" untuk mempercantik tampilan panggung musabaqah tersebut.
Dan beberapa tahun kemudian (mungkin sekitar tahun 1990an atau 2000an) panggung musabaqah direnovasi dan beralih fungsi menjadi sebuah kantor layanan publik milik pemerintah kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Insya Allah kita akan kembalikan kupal dimaksud dimana tugu airmancur akan kita jadikan panggung utk sastra dan musik yg sifatnya bukan koser...penampilan puisi dan musik ringan..mohon dukungannya....
BalasHapusMantap tu, Bang !!! Ana akan selalu mendukung untuk kemajuan kota "BARABAI" yang tercinta ini .
HapusDan jangan lupa pula untuk menampilkan kesenian daerah yang akhir-akhir ini sangat jarang kita jumpai (khususnya di seputaran kota Barabai).