Pesan Pangeran Antasari : " Lamun tanah banyu kita kahada handak dilincai urang .... Jangan bacakut papadaan kita "
(Kalau tidak ingin tanah air kita diobrak - abrik orang .... Jangan bertengkar, apalagi berantam sesama kita)
Tampilkan postingan dengan label Tempat Wisata di kabupaten Hulu Sungai Tengah KALSEL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tempat Wisata di kabupaten Hulu Sungai Tengah KALSEL. Tampilkan semua postingan

Tempat Wisata di kabupaten Hulu Sungai Tengah KALSEL

Gua Kudahaya
Gua ini terletak di tengah hutan di sebuah bukit dari gugusan pegunungan Meratus yang berada di kecamatan Batang Alai Selatan kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan selatan.

Menurut seorang warga, nama KUDAHAYA berasal dari makhluk misterius berkepala manusia berbadan kuda yang mendiami bukit dan gua tersebut.

Gua ini panjangnya sekitar 1000 meter dengan beberapa pintu masuk, satu pintu berada di sisi selatan dan satunya lagi berada di sisi utara. Selain 2 pintu ini, masih ada lagi beberapa pintu masuk yang terdapat di sisi barat.
Salah satu pintu masuk utama.
Gua ini merupakan perlintasan air ketika hujan dan banjir, jadi jangan heran kalau di dalam gua ada kita dapati sisa-sisa material hutan yang tersangkut lantaran tidak sempat hanyut menyusul surutnya air.

Jadi perlu diperhatikan kondisi cuaca ketika atau sebelum anda memasuki gua ini. Sangat tidak dianjurkan berada di dalam gua ini ketika hari hujan.

Gua ini sangat gelap, jadi diperlukan penerangan yang cukup untuk dapat menelusurinya. Meskipun gelap namun sangat eksotik, bagaimana tidak, di dalamnya kita akan disuguhi berbagai bentuk stalaktit yang menempel di langit-langit gua dan stalagmit yang tumbuh di lantai gua. 
Stalaktit ini cukup unik, biasanya stalaktit tumbuh di langit-langit gua tapi yang ini tumbuhnya menempel pada dinding gua.

Selain itu di dalam gua ini terdapat sebuah jembatan batu yang tercipta secara alami. Untuk dapat menyeberanginya dibutuhkan ekstra keberanian dan kehati-hatian, lantaran di kedua sisinya terdapat jurang yang dalam. 

Di seberang jembatan, kita akan disambut oleh sebuah sungai yang dalam dengan pulau pasir kecil di tengahnya. Air sungainya sejuk dan berwarna hijau membuat kita terbujuk untuk segera menikmatinya.

Gua ini juga cukup unik karena memiliki lantai yang terdiri dari berbagai macam material mulai dari pasir berkerikil, batu berlapis lumpur, sisa material hutan yang belum sempat hanyut, genangan air hingga bongkahan batu besar yang tajam, ini membuat penelusuran gua semakin menantang, memacu adrenalin dan memiliki sensasi tersendiri.

Gua ini juga merupakan habitat beberapa binatang, seperti kelelawar, laba-laba, burung dan ular. Jadi perlu waspada saat menelusurinya.
Koloni kelelawar beterbangan lantaran merasa terganggu oleh suara pengunjung dan cahaya lampu.

Berikut ini foto-foto yang terkait dengan deskripsi di atas :




Salah satu warna dan tektur batu di langit-langit gua.



Ini jembatan batu yang tercipta secara alami... sisi kanan dan kirinya terdapat jurang yang dalam.








Stalagmit sedang berproses untuk menjadi besar.

MARI KITA SYUKURI DAN KITA JAGA ANUGERAH TUHAN YANG INDAH INI DENGAN :

1. TIDAK MEMBUANG SAMPAH DI SEKITAR LOKASI GUA INI.
(Sampah kita bawa pulang, selanjutnya dibuang pada tempatnya).

2. TIDAK MELAKUKAN CORET-CORETAN.

3. TIDAK MELAKUKAN SESUATU YANG DAPAT MERUSAK KEINDAHAN GUA INI.


Tempat Wisata di kabupaten Hulu Sungai Tengah KALSEL,

RAMPAH (air terjun) PIRUAH
Rampah adalah sebutan untuk air terjun oleh warga yang tinggal di pegunungan Meratus kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Sedangkan Piruah diambil dari nama salah satu air terjun di kawasan ini. Hal ini lantaran Rampah Piruah merupakan pintu gerbang untuk memasuki objek wisata ini.
Rampah atau air terjun ini terletak di sungai Paki lembah gunung Taniti Rampah di bawah rimbunnya hutan pegunungan dusun Tamburasak desa Haruyan Dayak kecamatan Hantakan, yang berjarak sekitar 25 KM dari Barabai ibukota kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Hutannya masih asri
Air terjun Piruah mengalir melewati bongkahan-bongkahan batu besar di bawah rimbunnya pepohonan hutan dan memiliki beberapa undakan sehingga menghasilkan setidaknya 7 buah air terjun, yang setiap air terjun tersebut mempunyai nama masing-masing.

Sebelum sampai ke lokasi air terjun, kedatangan kita akan disambut oleh batu-batu besar beserta riam-riam kecil. 

Dan dari sini perjalanan kita teruskan dengan menyusuri sungai sekitar 75 meter ke arah hulu.

Berikut foto-foto air terjunnya mulai dari undakan paling bawah hingga yang paling atas :

No. 1. (paling bawah) Rampah Piruah.
Rampah Piruah
No. 2. Rampah Ambaratan.
Rampah Ambaratan
No. 3. Rampah Ambulahang.
Rampah Ambulahang
No. 4. Rampah Batang Ulin.
Rampah Batang Ulin
No. 5. Rampah Nini Bunis.
Rampah Nini Bunis
No. 6. Rampah Upas.
Rampah Upas
No. 7. (paling atas) air terjun kembar.
Air terjun kembar berada di undakan paling atas, airnya berasal dari dua sungai yang berbeda. Yang di sebelah kiri namanya Damar Sumpit dan yang di sebelah kanan namanya Paki.

Tempat Wisata di kabupaten Hulu Sungai Tengah KALSEL

RAMPAH (air terjun) TUMAUNG.
Air terjun tingkat kedua dan di kejauhan terlihat air terjun tingkat ketiga.
Adalah sebuah air terjun berundak nan eksotis dengan air yang jernih dan sejuk. Rampah ini terletak di tengah hutan belantara gugusan pegunungan Meratus, tepatnya di lembah gunung TEBING DARATAN yang masuk ke dalam wilayah kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.
Lokasi rampah ini menjadi rebutan dua desa bertetangga, yaitu kampung Batu Kambar desa Hinas Kiri kecamatan Batang Alai Timur dengan desa Hinas Kanan kecamatan Hantakan. Jadi jangan heran kalau nantinya anda dikenai dua kali retribusi. Namun demikian lokasi ini aman untuk dikunjungi.
Air terjun tingkat pertama tampak dari depan.
Ada dua opsi untuk sampai ke lokasi air terjun ini :
Pertama.
Dengan berkendaraan roda dua, medan yang akan dilintasi adalah jalan yang rusak parah dengan banyak tanjakan dan turunan yang cukup menantang, licin dan berbatu besar serta banyaknya lobang dalam yang memanjang di tengah jalan. Selain itu di salah satu sisi jalan ada jurang yang dalam dan tidak adanya jasa penitipan kendaraan di lokasi air terjun.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau kerusakan kendaraan dan lain-lain, sebaiknya anda memilih opsi yang lain.

Kedua.
Dengan berjalan kaki, adapun waktu yang ditempuh dalam opsi ini sekitar 1 jam sampai 2 jam, tergantung kondisi badan masing-masing.

Sebelum anda berjunjung ketempat ini ada baiknya anda membawa bekal, terutama makanan dan miniman yang cukup, kalau-kalau tidak ada orang berjualan di tempat ini.
Air terjun tingkat pertama tampak dari samping.
Rute perjalanannya sebagai berikut :
Barabai - Birayang - Wawai - Batu Tangga - Tandilang - Batu Kambar - Rampah Tumaung. 
Jarak rute ini sekitar 40 KM.

Namun ada lagi satu rute alternatif yang lebih dekat, jaraknya sekitar 35 KM dari kota Barabai, yaitu :
Barabai - Pagat - Hantakan - Arangani - Limbu'ung - Mangkiling - Rampah Tumaung.