Pesan Pangeran Antasari : " Lamun tanah banyu kita kahada handak dilincai urang .... Jangan bacakut papadaan kita "
(Kalau tidak ingin tanah air kita diobrak - abrik orang .... Jangan bertengkar, apalagi berantam sesama kita)

Gerard Louwrens Tichelman (1893 - 1962)

Controleur (bupati) Barabai tahun 1926 - 1929

BARABAI adalah sebuah wilayah administratif yang disebut “Onderafdeeling” yang pejabat tertingginya dipegang oleh seorang “controleur” yaitu seorang pejabat yang sekarang setingkat bupati namun dari bangsa Belanda.
Dari sekian banyak “controleur” (bupati) yang pernah memerintah Barabai terdapat seorang yang bernama :
“Gerard Louwrens Tichelman” adalah seorang pegawai negeri kolonial Belanda yang lahir di Palembang tanggal 31 Januari 1893 dan meninggal dunia di Haarlem Belanda tanggal 3 Januari1962.
Beliau dikenal sangat pintar dan memiliki dedikasi yang tinggi serta bisa bergaul dengan penduduk pribumi sehingga Kerajaan Belanda sering memberi kepercayaan kepada beliau untuk memimpin beberapa kota di Kalimantan, Sumatera dan Maluku.
Pada usia yang relatif muda yaitu 33 tahun “Gerard Louwrens Tichelman” ditunjuk menjadi "controleur" (mungkin Bupati termuda yang pernah ada) di Barabai. Beliau memerintah kurang lebih 3 tahun dari sekitar tahun 1926 sampai tahun 1929.
Gerard Louwrens Tichelman bersama istri

Dimasa kepemimpinan beliau yang sangat singkat (sekitar 3 tahun) inilah kota Barabai mulai berbenah untuk mengejar ketertinggalannya dari kota lain. Tatakota diatur sedemikian rupa, agar kelihatan cantik dan indah, kebersihan ditingkatkan, serta pembangunan berbagai infrastruktur di berbagai bidang dipercepat pengerjaannya sehingga kota Barabai pada waktu itu berkembang dengan pesat. Dari sekian banyak hasil karya beliau diantaranya adalah :
Dibangunnya “tennisbaan” (lapangan tenis) yang peresmian pemakaiannya dan sekaligus pembentukan klub tenis dengan nama “Barabaische Tennis Club (B.T.C)” pada bulan Februari 1926.
Tertulis : “Anno 1926 B.T.C”


Pertandingan tenis (tenniswedstrijd) dalam rangka HUT kedua berdirinya “Barabaische Tennis Club (B.T.C)” pada bulan Februari tahun 1927
-------------------



Pembangunan “ziekenhuis” (rumah sakit) dengan nama ”Hospitaal Barabai”.
Pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 1927 rumah sakit ini diresmikan dan terbuka untuk umum.
Dahulu rumah sakit ini letaknya berseberangan dengan Penjara dan bersampingan dengan asrama polisi.
Sekarang semuanya sudah tidak ada lagi alias sudah berubah.
Di lokasi bekas rumah sakit ini sekarang berdiri kantor KPN.
Di lokasi bekas penjara sekarang berdiri gedung Murakata.
Di lokasi bekas asrama polisi sekarang berdiri gedung PKK.
Suasana peresmian “ziekenhuis” (rumah sakit)


Pembangunan “mortuarium” (kamar mayat) dan “operatiekamer” (ruang operasi) di rumah sakit Barabai pada tahun 1928. 
“Mortuarium” (kamar mayat) letak di belakang rumah sakit.



“Operatiekamer” (ruang operasi)
---------------------

Pemasangan “elektrische straatverlichting” (lampu jalanan) dan peresmiannya dipusatkan di dalam bioskop Juliana theater dengan menggelar pertunjukan film gratis pada malam Minggu tanggal 16 Juli 1927.
Foto bersama usai peresmian “elektrische straatverlichting”
--------------------



Pembentukan perkumpulan Sosial yang bernama “In den kouden Hoek” pada hari Minggu tanggal 26 Agustus 1928.
Anggota perkumpulan “In den kouden Hoek”

Sekretariat perkumpulan ini terletak di “Taxistandplaats” (terminal) samping gedung bioskop Julianna Theater sekarang menjadi gedung eks Penggadaian.
Foto ini diambil dari arah lapangan Dwi Warna ke arah bioskop Julianna Theater pada
sekitar tahun 1935

Tanda panah merah menunjukkan tempat Sekretariat perkumpulan “In den kouden Hoek”
------------------------


Pembangunan “Volksschool” (Sekolah Rakyat) yang peresmiannya pada bulan Oktober 1928.
Dalam perkembangannya sekolah ini sering berganti nama, pernah bernama SR Barabai 2, kemudian bernama SDN Anggerek dan sekarang sekolah ini bernama SDN Barabai Timur 1.
“Volksschool” (Sekolah Rakyat)
Bahasa pengantar belajar yang digunakan pada sekolah ini adalah bahasa daerah dan masa belajarnya selama 3 tahun.




Suasana peresmian sekolah rakyat
Terlihat anak-anak sangat antusias untuk bersekolah
-----------------------


Pembuatan “brug de Haroejan” (Jembatan Haruyan) dan diresmikan pemakaianya pada hari Senen tanggal 19 November 1928.
Pemotongan peta oleh Controleur


Beberapa mobil rombongan controleur sedang melintas di atas jembatan Haruyan yang baru diresmikan
----------------------

Pada tahun 1929 berakhir masa jabatan G.L. Tichelman sebagai controleur Barabai dan diganti oleh pejabat baru yang bernama A. DIRKSsedangkan Tichelman akan dipindah-tugaskan ke daerah Atjeh (Aceh).
Acara perpisahan (Afscheid) controleur G.L. Tichelman yang akan berpindah tugas ke daerah Atjeh (Aceh) pada tahun 1929



2 komentar: