Pesan Pangeran Antasari : " Lamun tanah banyu kita kahada handak dilincai urang .... Jangan bacakut papadaan kita "
(Kalau tidak ingin tanah air kita diobrak - abrik orang .... Jangan bertengkar, apalagi berantam sesama kita)

Kebakaran Pasar Barabai di tahun 1929

Kebakaran Pasar Barabai di tahun 1929
Kebakaran merupakan suatu musibah yang tidak bisa kita prediksi datangnya dan selalu mangancam kita, kapan dan dimana pun kita berada.
Dalam catatan sejarah kota Barabai, sudah beberapa kali kebakaran besar melanda pasar Barabai, terakhir terjadi pada bulan April 1998 yang menghanguskan hampir seluruh pertokoan dan lapak kaki lima. Sebelumnya juga pernah terjadi kebakaran besar pada tahun 1983 yang membakar lebih dari separoh pertokoan yang ada. Namun banyak di antara kita yang tidak mengetahui kalau kebakaran besar juga pernah terjadi pada masa pemerintahan kolonial Belanda, tepatnya pada awal tahun 1929, kebakaran di kala itu terjadi pada malam hari, beruntung pada waktu itu Barabai sudah memiliki unit pemadam kebakaran sehingga api dapat diminimalkan dan tidak menjalar ke tempat lainnya. Walaupun demikian, kebakaran kali ini mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit. 
Dibekas lokasi kebakaran ini kemudian dibangun "Toko Toejoeh" yang pengerjaan nya selesai pada tahun 1930















Alat pemadam kebakaran yang dipakai saat terjadi kebakaran di pasar Barabai tahun 1929










Menurut sebuah koran berbahasa Belanda yang terbit pada hari Kamis tanggal 7 Februari 1929, menyebutkan bahwa kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai 225.000 Gulden, dengan rincian 150.000 Gulden untuk aset yang bergerak dan 75.000 Gulden untuk aset yang tidak bergerak (properti). Dari sekian banyak korban hanya tiga yang memiliki polish asuransi.













Sekarang timbul pertanyaan, seberapa besar uang 225.000 Gulden itu ?

Penulis mencoba membandingkannya dengan harga emas yang menurut sebuah situs (http://www.docstoc.com/docs/41345578/HISTORICAL-GOLD-PRICES--1833-to-Present), pada tahun 1929 emas dijual dikisaran 20.63 US Dollars per troy ounces (31.103 gram) , namun penulis kesulitan mendapatkan nilai konversi Gulden terhadap Dollar Amerika yang berlaku pada masa itu. 
Tidak berhenti disitu, penulis juga mencoba mengkonversikan ke dalam bentuk lain, namun tetap tidak menemukan data yang akurat, hingga akhirnya penulis menemukan sebuah buku berjudul "Dari buku ke buku, sambung menyambung menjadi satu" yang dikarang oleh P. Swantoro, pada halaman 32 menyebutkan bahwa harga gula berkualitas super pada tahun 1929, dijual pada kisaran 13.09 Gulden per 100 kilogram.
Berarti dengan uang sebanyak 225.000 Gulden pada tahun 1929, kita dapat membeli gula sebanyak 1.718.869 kilogram atau 1.718 ton.
Cuplikan dari buku "Dari buku ke buku, sambung menyambung menjadi satu" yang dikarang oleh P. Swantoro

2 komentar:

  1. Artikel yang bagus. Saya di tahun ini mengerjakan skripsi mengenai pasar lama barabai. infonya sangat membantu.

    BalasHapus