Pesan Pangeran Antasari : " Lamun tanah banyu kita kahada handak dilincai urang .... Jangan bacakut papadaan kita "
(Kalau tidak ingin tanah air kita diobrak - abrik orang .... Jangan bertengkar, apalagi berantam sesama kita)

Jumlah penduduk Barabai di tahun 1930

Jumlah penduduk Barabai di tahun 1930
Di masa pemerintahan kolonial Belanda, Barabai hanyalah sebuah onderafdeeling yang terdiri dari dua distrik yaitu distrik Batang Alai dan distrik Laboean Amas, yang berada dibawah afdeeling Hoeloe Soengai yang berpusat di Kandangan. Meskipun demikian, ternyata penduduk Barabai di kala itu sangatlah banyak dan padat. Hal ini dapat kita lihat pada hasil sensus penduduk yang dilaksanakan oleh pemerintah kolonial di seluruh Indonesia, yang pada waktu itu masih bernama Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie) pada tahun 1930. Hasil dari sensus tersebut kemudian dituangkan ke dalam sebuah buku yang berjudul "VOLKSTELLING 1930".
Cover buku "VOLKSTELLING 1930"


Pada halaman 74 dari buku ini disebutkan bahwa penduduk Barabai pada tahun 1930 berjumlah 124.360 jiwa, ini lebih banyak dari penduduk Kandangan (ibukota afdeeling Hoeloe Soengai) yang berjumlah 123.906 jiwa. Bahkan lebih lagi bila kita bandingkan dengan Banjarmasin yang notabene adalah ibukota Residentie Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, yang hanya berpenduduk 86.688 jiwa.

Lebih lanjut tentang rincian penduduk Barabai pada tahun 1930 sebagai berikut : 

1. Warga Pribumi berjumlah 123.753 orang, terdiri dari pria 59.035 jiwa dan wanita 64.718 jiwa.

2. Orang Eropa berjumlah 38 orang, terdiri dari pria 27 jiwa dan wanita 11 jiwa.

3. Orang Cina berjumlah 295 orang, yang terdiri dari pria 192 jiwa dan wanita 103 jiwa.

4. Yang lain (Arab, India, dll) berjumlah 274 orang, yang terdiri dari pria 141 jiwa dan wanita 133 jiwa.
Halaman 74 dari buku "VOLKSTELLING 1930"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar