Pesan Pangeran Antasari : " Lamun tanah banyu kita kahada handak dilincai urang .... Jangan bacakut papadaan kita "
(Kalau tidak ingin tanah air kita diobrak - abrik orang .... Jangan bertengkar, apalagi berantam sesama kita)

BARABAI ... Riwajatmoe Doeloe ...

Karel van der Heijden 
Adalah seorang tentara Belanda yang berprestasi dari kesatuan Batalyon Infanteri Ketiga. Karel lahir di Batavia pada tanggal 12 januari 1826 dan wafat di Arnhem Belanda pada 26 januari 1900. Pada akhir dekade tahun 1850an di saat Perang Banjar sedang berkecamuk, Karel dipindah-tugaskan dari Palembang ke Barabai sebagai Deputi Pengawas Pemerintahan, dengan pangkat Kapten
Pada tahun 1860 hingga tahun 1865 pemerintah Belanda menggelar operasi militer di wilayah Barabai dan sekitarnya, Karel van der Heijden mendapat kepercayaan menjadi pemimpin dan penanggung jawab penuh atas operasi tersebut.
Pada tanggal 7 Maret tahun 1863 Raja Belanda William I menganugrahi Karel van der Heijden tanda jasa kehormatan berupa lencana emas "Militaire Willems-Orde Kelas Tiga" di dada kirinya atas kesuksesan serta kesetiaan, kebijakan dan keberaniannya dalam memimpin oprerasi militer. Dan selain itu, untuk mengenang jasa-jasanya pemerintah kolonial Belanda juga mengabadikan nama Karel van der Heijden menjadi nama sebuah jalan utama di kota Barabai, yang sekarang jalan itu bernama jalan Brigjen H. Hasan Basri.
Pada tanggal 26 Oktober 1868 Karel naik pangkat menjadi Mayor dan dipindah-tugaskan ke wilayah Bangka. 




Foto Karel van der Heijden yang berjuluk " Kareltje éénoog atau Karel Simata satu " saat bertugas di Barabai dengan lencana emas kehormatan tersemat di dada kirinya.
Foto dibawah ini adalah gambaran bentuk asli dari lencana "Militaire Willems-Orde Kelas Tiga" yang bertuliskan "VOOR MOED, BELEID, TROUW" yang berarti " UNTUK KESETIAAN, KEBIJAKAN DAN KEBERANIAN"

Sumber : 
http://nl.wikipedia.org/wiki/Karel_van_der_Heijden
http://nl.wikipedia.org/wiki/Militaire_Willems-Orde


Tidak ada komentar:

Posting Komentar