KALUNG ETNIK DAYAK MERATUS
Bila anda pernah berkunjung kepemukiman Dayak Meratus, terutama di kecamatan Batang Alai Timur kabupaten Hulu Sungai Tengah, anda pasti pernah melihat bocah-bocah di sana, baik laki-laki maupun perempuan memakai kalung yang khas yang jarang atau bahkan tidak anda dapati di tempat lain. Ya... itu karena kalung yang mereka kenakan merupakan kalung etnik mereka.
"Injut" misalnya, seorang bocah Dayak Meratus sub Rungkah dari kampung Maliringan desa Muara Hungi kecamatan Batang Alai Timur kabupaten Hulu Sungai Tengah, di lehernya berkalungkan sebuah liontin yang terbuat dari logam kuningan berbentuk bulat dan di tengahnya ada lobang persegi empat dengan tali pengikatnya terbuat dari nylon atau tali belati. Oleh warga setempat kalung tersebut dinamai "Kalung Pisih".
Kalung Pisih |
Kalung ini dipilih dan dipakaikan oleh Balian (pemuka agama kepercayaan Dayak Meratus) kepada seorang anak yang sering sakit-sakitan melalui serangkaian ritual yang bisa memakan waktu hingga semalaman suntuk. Dalam ritual itu, dihadirkan sebuah "AMPATUNG" (patung) mirip anak-anak yang nantinya akan digantung di bawah atap di depan rumah.
Ampatung |
Selain Kalung Pisih, masih ada lagi kalung jenis lain, di antaranya :
1. Kalung Uang, terbuat dari uang logam.
2. Kalung Anggit, terbuat dari potongan logam berbentuk rantai yang dikaitan di tali pengikat.
Kalung Anggit |
Kalung Kili |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar